Oleh: Kris Bheda Somerpes
Novel Az-Zahra Perempuan Bercadar Mawar karya Kris Bheda Somerpes mengisahkan perjalanan emosional Sarah, seorang gadis keturunan Tionghoa yang bergulat dengan cinta, identitas, dan keimanan.
Sarah, yang kemudian mengganti namanya menjadi Az-Zahra, terjebak dalam kenangan cinta yang penuh luka dengan Azam, seorang santri dari pesantren Al Hidayah.
Konflik batin Sarah mencerminkan pergulatan antara mempertahankan warisan budaya keluarganya dan panggilan hati untuk memeluk Islam, yang ia temukan melalui interaksinya dengan Azam. Novel ini dengan indah menggambarkan dinamika emosi Sarah, dari kepedihan akibat cinta yang tak terwujud hingga keberaniannya mengambil keputusan besar untuk menjadi mualaf, meskipun menghadapi potensi penolakan dari keluarga.
Sementara itu, Azam juga menghadapi dilema batin antara perasaan masa lalunya dengan Sarah dan hubungan barunya dengan Nurillah, seorang santriwati yang membawa kebahagiaan baru dalam hidupnya. Ditulis dengan bahasa puitis dan penuh simbolisme, seperti cadar jingga dan tasbih, novel ini mengeksplorasi tema cinta, pengorbanan, dan kepasrahan kepada Tuhan.
Meski beberapa bagian terasa berulang dan terputus akibat pemotongan teks, narasi tetap kuat dalam menyampaikan pesan tentang transformasi spiritual dan pencarian jati diri. Az-Zahra Perempuan Bercadar Mawar adalah bacaan yang menyentuh, cocok bagi pembaca yang menyukai cerita dengan kedalaman emosional dan nuansa religi.
Walaupun blm semuanya selesai dibaca akan tetapi alur ceritanya sangat bagus dan sarat dengan makna yang tersirat. Pertarungan antara keinginan batin dan kenyataan terhadap cinta terkadang mampu membuat seseorang lebih mengenal siapa dirinya dan juga Tuhannya.